Semua Tentang Ilmu Komunikasi

Metode Penelitian Sosial

Pengenalan Dasar Penelitian Sosial

Metode penelitian penting dipelajari oleh para praktisi seperti manajer, pengambil keputusan, peneliti profesional, pengelola jasa atau konsultan penelitian, dan bagi para akademisi seperti para dosen dan mahasiswa. Siapa saja yang mempelajari metode penelitian akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang metode penelitian yang dapat digunakan untuk menyelidiki masalah-masalah sosial dan memberi solusi atas masalah tersebut. Solusi atas suatu masalah sosial yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian ilmiah dapat dipertanggungjawabkan karena proses penyelidikan dilakukan melalui satu rangkaian tahapan berdasarkan metode ilmiah. Oleh karena itu, setiap peneliti, apakah praktisi atau akademisi harus memahami metode penelitian dan proses penelitian agar penelitian yang dilakukan berlangsung sesuai dengan kaidah-kaidah metode ilmiah. Hasil penelitian yang menggunakan kaidah-kaidah metode ilmiah merupakan "fakta empiris" dan "kebenaran ilmiah" yang dapat dipertanggung jawabkan.,

Definisi Penelitian Sosial

Kata "research" (bahasa lnggris) berasal dari kata "reserare" (bahasa Latin) yang berarti mengungkapkan. Secara etimologis, kata "research" (penelitian, riset) berasal dari kata "re" dan "to search". Re berarti kembalidan to search berarti mencari. Jadi, secara etimologis, penelitian berarti mencari kembali. Namun, makna yang terkandung dalam kata "research" jauh lebih luas daripada sekadar mencari kembali atau mengungkapkan. Pengetian dapat brerbeda untuk orang yang berbeda. Namun, dari banyak definisi yang berbeda yang ditawarkan, ada beberapa hal yang disepakati yaitu: penelitian adalah proses penyelidikan, sistematis dan metodis, penelitian sebagai solusi atas suatu masalah dan meningkatkan pengetahuan.

          Pada semua tahap proses penelitian sebagai prosedur terstandar yang paralel dengan tahap-tahap dalam metode ilmiah. Prosedur terstandar juga berarti sistematis, dapat dikomunikasikan, dan diulangi. Dengan dernikian, penyelidik lain kemudian dapat mengulangi prosedur tersebut untuk memeriksa data atau informasi baru dalam kaitannya dengan kesahihan dan reliabilitasnya, Jika penelitian Anda dilakukan dalam satu cara yang efisien dan mernbuat penggunaan terbaik peluang dan sumber-sumber tersedia, penelitian itu harus diorganisasikan. Jika penelitian adalah untuk menyediakan satu rute yang padu dan logis untuk satu hasil akhir yang andal, penelitian harus dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode yang sesuai untuk mengumpulkan dan menganalisis data. penelitian Anda harus membicarakan satu masalah atau isu spesifik, kadang-kadang menunjuk sebagai masalah penelitian (research problem), dalam rangka rnenetapkan satu tujuan yang dapat dijelaskan untuk kegiatan penelitian.

         Hussey dan Hussey mengatakan bahwa penelitian menyediakan suatu peluang untuk mengenali dan memilih satu masalah penelitian dan menyelidikinya secara bebas. Satu proyek penelitian memberikan Anda penerapan teori untuk, dan/atau analisis, satu masalah  nyata atau untuk menjelajah dan menganalisis beberapa isu umum. Proyek penelitian juga membantu Anda menerapkan prosedur-prosedur penelitian secara teratur untuk rnenjelaskan masalah dan mernberikan kontribusi kepada pemahaman kita yang lebih besar tentang masalah atau untuk menghasilkan solusi. Tujuan penelitian (purpose of research) menurut Hussey dan Hussey dapat diringkas sebagai berikut;

- meninjau ulang dan mensintesiskan pengetahuan yang ada;

 - menyelidiki beberapa masalah atau situasi yang ada;

 - menyediakan solusi bagi suatu masalah;

 - menyelidiki atau menggali dan menganalisis beberapa isu umum;

 - membangun atau menciptakan suatu prosedur atau sistern baru;

 - menjelaskan satu fenomena baru;

  -menghasilkan pengetahuan baru;

 -suatu kombinasi dari hal-hal di atas

         Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah melalui penelitian sosial yaitu satu penyelidikan yang  sistematis dan metodis atas suatu masalah sosial dengan maksud menemukan solusi atas masalah sosial tersebut dan menambahkan khazana pengetahuan sosial. jika penelitian adalah aplikasi sistematis dari metode ilmiah untuk mempelajari masalah-masalah,' penelitian sosial (soclaI research) adalah penyelidikan tentang satu gejala sosial maupun hubungan antara dua atau lebih gejala sosial melalui aplikasi sistematis dari metode ilmiah. Penelitian sosial memiliki perhatian dengan pengumpulan data yang dapat membantu kita menjawab pertanyaan tentang berbagai aspek  perihal fenomena sosial dan masyarakat yang kemudian dapat membantu kita memahami fenomena sosial dan masyarakat.

          Penelitian sosial merupakan satu tipe penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan sosial (social scientist) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai aspek sosial sehingga kita dapat memahaminya. Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyelidikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. lstilah sosial menunjuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang,-orang, kelompok-kelompok (seperti keluarga), institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya), dan lingkungan yang lebih besar. Gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial dijadikan sebagai topik penelitian sosial. Topik yang berhubungan dengan gejala sosial bisa menyangkut Individu (misal, kepuasan kerja), kelompok (misal, kepernirnpinan), masyarakat (misal, struktur sosial), institusi (misal, iklim organisasi), dan juga lingkungan yang lebih luas seperti negara (misal, pertumbuhan ekonomi nasional). Jika demikian, studi tentang hubungan-hubungan antara, dan diantara, orang, kelompok, institusi, atau lingkungan yang lebih luas dinamakan penelitian sosial.

         Perbedaan utama antara penelitian sosial yang satu dan penelitan sosial lainnya adalah pada hakikat dari gejala yang dipelajari. Jika penelitian sosial mempelajari gejala sosial, penelitian administrasi publik mempelajari gejala administrasi publik, penelitian adrninistrasi bisnis dan manajernen mempelajari gejala administrasi bisnis dan manajemen, penelitian hubungan internasional mempelajari gejala hubungan internasional, penelitian ekonomi mempelajari gejala ekonomi. Dengan demikian, jika penelitian sosial adalah aplikasi sisternatis dari metode ilmiah untuk mempelajari masalah-masalah sosiai, penelitian administrasi publik adalah aplikasi sistematis dari metode ilmiah untuk mempelajari masalah-masalah publik,  pelitian bisnis dan manajemen adalah aplikasi sistematis dari metode ilmiah untuk mempelajari masalah-masalah bisnis dan manajemen; penelitian hubungan internasional adalah aplikasi sistematis dari metode ilmiah untuk mempelajari masalah-rnasalah internasional; penelitian ekonomi adalah aplikasi sistematis dari metode ilmiah untuk mempelajari masalah-masalah ekonomi.


Mengapa Mempelafari Metode Penelitian

Mahasiswa, dosen, profesional, pusat penelitian, dan pemerintah banyak melakukan penelitian sosial. Wartawan surat kabar dan televisi, rumah sakit, badan pelayanan sosial, partai politik, administrator publik, manajer bisnis, badan publik dan bisnis, lembaga penelitian pasar, departemen personalia, dan lembaga swadaya masyarakat juga melakukan penelitian sebagai bagian dari pekerjaannya. Oleh karena itu, tiap orang yang mempelajari dan terlibat dalam kegiatan sosial danp raktik-praktik  organisasional di semua bidang fungsional memerlukan pelatihan dalam metode penelitian. Para mahasiswa dapat menyusun skripsi, tesis, disertasi, atau tugas akhir dengan baik dan benar hanya jika mereka memiliki keterampilan dalam metode penelitian. Para pengambil keputusan sangat menggantungkan diri pada informasi sebagai bagian kerjanya yang rutin memerlukan sejumlah informasi yang lebih banyak, akurat, dan andal yang akan digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sementara itu, informasi yang lebih banyak, lebih akurat, dan Iebih andal didapat dengan menggunakan metode penelitian.

Keuntungan mempelajari dan memiliki keterampilan di bidang penelitian sosial. Jika Anda mencari informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan, Anda dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang metode penelitian. Hal ini disebabkan .jika Anda hanya memiliki tingkat keterarnpilan penelitian terbatas, Anda tidak akan mendapat informasi yang dapat diandalkan. Jika Anda sebagai pembuat keputusan tidak ada waktu mencari inforrnasi, sementara Anda memerlukan lebih banyak informasi sebelum mengambil keputusan, pilihannya bisa mendelegasikan kepada orang lain untuk mencari informasi. Namun,jika Anda mendelegasikan atau meminta orang lain untuk mencari informasi atau membeli jasa penelitian dari orang lain yang akan digunakan untuk membuat keputusan, setidak-tidaknya Anda harus mampu menilai apakah yang dilakukan orang lain dapat dipertanggungjawabkan menurut kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip penelitian, misalnya, kebenaran mutu desain penelitian, baik pengumpulan maupun analisis data.

         Untuk menilai apakah hasil suatu penelitian bermutu atau tidak dan layak atau tidak untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, diperlukan pengetahuan dan keterampilan bidang metode penelitian sosial.

 Aplikasi Metode llmiah dalam penelitian Sosial

Metode ilmiah atau metodologi ilmiah (scientific methodology) merupakan cara yang sahih dan andal untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metode ilmiah bukan saja Merupakan cara sistematis dari seluruh pemikiran dan telah reflektif, melainkan juga memiliki kesanggupan mengoreksi diri. Pernyataan yang logis menurut akal sebagai sesuatu yang benar atau pernyataan yang mengandung subjektivitas tidak dengan sendirinya diterima. pernyataan itu perlu diuji dan prosedur pengujiannya bersifat terbuka untuk dikoreksi oleh pihak lain. Aplikasi metode ilmiah niscaya paling reliabel dan efisien untuk mendapat pengetahuan.. 

Langkah pertama menggunakan metode ilmiah adalah observing a phenomenon: mengamati gejala atau perilaku yang menjadi perhatian untuk pengenalan masalah. Setelah mengidentifikasi suatu fenomena atau masalah yang menjadi perhatian untuk dipelajari. Langkah kedua adalah formulating tentative explanation: mengembangkan satu atau lebih penJelasan tentatif yang tampak konsisten dengan observasi Anda. Penjasan atau pernyataan tentatif  tersebut sering meliputi satu pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel. Pernyataan tentatif ini disebut hipotesis. Hipotesis yang kita kembangkan dapat diuji dengan penelitian empiris.

Setelah memformulasi hipotesis, langkah ketiga adalah furlher observing and experimenting: melakukan observasi atau eksperimen (atau keduanya). Untuk itu, kita merancang satu studi penelitian untuk menguji hubungan yang kita ajukan. langkah keempat dari metode ilmiah adalah refining and retesting explanations: proses perbaikan kembali dan pengujian kembali penjelasan berdasarkan konfirmasi atau diskonfirmasi hipotesis. Tahap-tahap dalam melakukan penelitian harus terlihat familier dan secara langsung pararel dengan metode ilmiah. Tahap tersebut meliputi selection and definition of a problem: satu masalah adalah satu pertanyaan yang dapat dijawab atau hipotesis penelitian yang dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data; cxectttion of research procedures: prosedur secara khas meliputi pilihan subjek dan pilihan atau pengembangan metodologi pengukuran; analysis of data: meliputi aplikasi dari satu atau lebih teknik statistik untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis penelitian; dan drawing and stating conclusions: didasarkan atas hasil analisis data konklusi harus mengindikasi, misalnya apakalr hipotesis penelitian didukung atau tidak didukung.

          Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan metode ilmiah disebut ilmu. Ini berarti tidak sesemua pengetahuan adalah ilmu. Ada juga pengetahuan berdasarkan akal sehat. Ilmu dan akal sehat berbeda tajam dalam lima hal. Perbedaann itu berkisar pada kata ‘sistematis’ dan terkendali
  • Penggunaan konseptual dan struktur teoritis dalam menjelaskan gejala. Ilmu menggunakan teori dan konsep secara ketatdan terkendali. Ilmu tidak menerima  sebagai suatu kebenaran, melaikan memeriksanya secara realities dan menguji kebenaran secara empiris. 
  • Pada pengujian teori-teori dan hipotesis-hipotesis. llmuwan rnenguji teori dan hipotesis secara sistematis dan empiris. Dalam akal sehat, teori dan hipotesis diuji, tetapi secara selektif dan tidak objektif karena sering mermilih-milih bukti tertentu semata-mata karena cocok dengan hipotesisnya.
  • Pada pengertian tentang kendali atau kontrol. llmuwan melakukan pengamatan terhadap gejala secara terkendali atau terkontrol. Artinya, secara sistematis ilmuwan berupaya untuk mengesampingkan variabel-variabel yang merupakan "sebab-sebab" bagi timbulnya akibat-akibat yang sedang dikaji, selain variabel yang dihipotesiskan sebagai "sebab-sebab". Awam dengan akal sehat tidak banyak upaya untuk mengontrol sumber-sumber pengaruh di luar yang dipersoalkan. 
  • Pada hubungan antara gejala-gejala. llmuwan secara terus-menerus sadar dan sistematis mencari hubungan-hubungan antara gejala-gejala. Orang kebanyakan melihat hubungan bersifat longgar, tidak sistematis, dan terkendali sehingga dua fenomena yang muncul diperlakukan sebagai hubungan sebab-akibat tanpa penelitian yang dilakukan secara sistematis dan terkendali. 
  • Pada penjelasan yang berlainan mengenai gejala yang teramati. llrnu bersifat empiris sehingga iImuwan berupaya menjelaskan hubungan-hubungan antara gejala-gejala berdasarkan kenyataan empiris, dan mengesampingkan penjelasan bersifat metafisik.
Metode Penelitian llmiah

         Penelitian bertujuan untuk memberi solusi atas suatu masalah dan mendapatkan pengetahuan tentang sesuatu yang dianggap benar melalui proses observasi. Tanpa penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan berkembang dan membuat solusi atas suatu masalah sulit dipertanggungjawabkan. Penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis,terkontrol,erypiris,dan kritis tentang fenomena-fenomena alami dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang diduga terdapat antara fenomena-fenomena itu.

Disamping menggunakan metode ilmiah, penelitian ilmiah juga memerlukan sikap ilmiah (scientific attitude) atau cara orang melihat pada dunia sehingga benar-benar objektif atau lepas dari prasangka pribadi yang bersifat subjektif. Sikap ilmiah itu antara lain meliputi: (1) tidak ada perasaan bersifat pamrih sehingga rasa suka atau tidak suka pribadi tidak memengaruhi pendapat atau kesimpulan-kesimpulan yang diambil atas suatu objek masalah; (2) selektif dalam merlilih masalah supaya didukung oleh fakta sebab kebenaran ilmiah merupakan kebenaran yang didukung oleh fakta sehingga pendapat yang tidak sesuai dengan data atau fakta tidak perlu dipertahankan; (3) kepercayaan yang layak terhadap fakta yang tidak dapat diubah dan terhadap indra yang digunakan; dan (4) setiap pendapat, teori, asumsi, dan proposisi terdahulu telah memiliki kepastian meskipun terbuka untuk diuji kembali.  

Penelitian ilmiah merupakan cara yang tepat untuk menemukan solusi suatu masalah dan untuk mendapatkan pengetahuan. Penelitian ilmiah merupakan usaha memperoleh informasi tentang suatu masalah melalui pengamatan empiris yang dapat digunakan untuk pengembangan secara sistematis dan menetapkan hubungan yang berkaitan secara logis untuk menetapkan hubungan sebab-akibat di antara variabel-variabel. Karena merupakan aplikasi dari metode ilmiah, penelitian ilmiah berlangsung dalam suatu tahap secara berurutan dan paralel dengan tahap-tahap dalam metode ilmiah.

Penelitian ilmiah merupakan cara tepat untuk memecahkan masalah satu masalah soaial karena merupakan penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang diduga terhadap antara fenomena-fenomena itu. Setiap penelitian ilmiah memiliki beberapa ciri sebagai berikut;

  1. Bertujuan (purposivenes). Tiap penelitian ilmiah harus ada tuiuannya, baik untuk menemukan jawaban atas suatu masalah tertentu yang berguna untuk pengembangan ilmu maupun untuk pembuatan keputusan' Contohnya, memusatkan pada peningkatan komitmen pegawai kepada organisasi, akan membantu organisasi dalam berbagai cara. Peningkatan dalam komitmen pegawai akan berarti berkurang turnover, berkurang kemangkiran, dan kemungkinan tingkat kinerja meningkat, yang semuanya akan menguntungkan organisasi. Jadi, penelitian memiliki satu fokus tujuan.  
  2. Sistematis (systematic) Artinya, penyelidikan ilmiah tertata dengan cara tertentu sehingga penyelidik dapat memiliki keyakinan kritis atas hasil penelitiannya. Penelitian ilmiah memiliki suatu struktur. Struktur ini pada dasarnya merupakan seperangkat kerangka petunjuk mengenai urutan tahapan kegiatan yang harus dilakukan oleh penyelidik. Urutan tahapan kegiatan tersebut berlangsung dalam suatu proses secara berurutan (tahap yang satu tidak boleh melangkahi Tahap-tahap sebelumnya untuk langsung ke tahap berikutnya) yang dirumuskan secara jelas, logis, dan berinterdependensi antara tahap yang satu dan tahap yang lain sehingga memudahkan untuk memeriksa relevansi hasil yang didapat dengan cara yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut. 
  3. Empiris (empirical). lni berarti bahwa pendapat atau keyakinan subjektif harus diperiksa dengan menghadapkannya pada realitas objektif atau melakukan telaah dan uji empiris. Masalah-masalah yang diteliti adalah masalah yang bersifat empiris. Oleh karena itu, data terdiri atas pengalaman-pengalaman penyelidik dengan orang, benda, gejala, atau peristiwa-peristiwa. lni berarti bahwa materi mentah diperoleh melalui observasi sistematis atas realita sosial. Data ernpiris digunakan sebagai solusi masalah sehingga penelitian empiris telah menjadi padanan untuk penelitian ilmiah.
  4. Objektivitas (objectivity). Seluruh proses penelitian, khususnya kesimpulan yang ditarik melalui interpretasi hasil analisis data, harus objektif yaitu harus berdasarkan pada fakta yang dihasilkan dari data aktual dan tidak pada subjektif pribadi atau nilai-nilai emosional. Singkatnya, mutu pengamatan dan pengakuan atas fakta sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana yang diharapkan seseorang akan terjadi.
  5. Krtis (critics). Hasil penelitian terbuka untuk dikritisi, diperiksa, atau diuji terhadap realitas yang objektif melalui penelitian dan pengujian lebih lanjut. Oleh karena itu, kritis berarti juga ada tolak ukur atau kriteria yang digunakan untuk menentukan sesuatu yang dapat diterima secara eksplisit atau implisit. Sebagai contoh, tolak ukur dalam menetapkan hipotesis, menentukan subjek dan besarnya sampel, memilih metode pengumpulan data dan analisis data, dan sebagainya. 
  6. Generalisabilitas (generalizability) adalah derajat sejauh mana temuan-temuan spesifik dapat diterapkan ke satu kelompok yang lebih besar yang disebut populasi atau derajat sejauhmana temuan dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas. Biasanya, hasil observasi diubah ke dalam inforrnasi yang berarti dan kemudian dijabarkan generalisasi untuk melukiskan gejala yang dipelajari. 
  7. Replikabilitas (replicability), yaitu replikasi atau pengulangan penelitian oleh peneliti lainnya untuk mengukuhkan penemuan-penemuan atau memeriksa kebenarannya, baik untuk latar yang sama ataupun untuk latar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan karena penyelidikan ilmiah memiliki suatu struktur. Untuk dapat diulangi, data yang diperoleh dalam satu eksperimen harus reliabel, yaitu hasil yang sama harus ditemukan jika studi diulangi. Jika observasi tidak dapat diulangi, deskripsi dan penjelasan kita menjadi tidak reliabel dan karenanya tidak berguna.   
  • sumber : Metode penelitian sosial, Ulber Silalahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGERTIAN PARADIGMA DALAM PENELITIAN

PENGERTIAN PARADIGMA DALAM PENELITIAN Denzin & Lincoln (1994:105) mendefinisikan paradigma sebagai: “Basic belief system or worl...