Dampak
perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Budaya dan Kehidupan Sosial
Masyarakat di Indonesia
Komunikasi
adalah aktivitas yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia sehari – hari.
Kegiatan ini sering berlangsung di antara individu – individu yang berlainan
latar belakang dan budaya. Komunikasi dan budaya secara timbal balik saling
berpengaruh satu sama lain. Budaya dimana secara individu-individu disosialisasikan,
akan berpengaruh terhadap cara mereka dalam berkomunikasi. Dan cara bagaimana
individu-individu itu berkomunikasi, dapat mengubah budaya yang mereka miliki
dari waktu ke waktu. Hanya saja, kebanyakan analisis tentang komunikasi
antarpribadi mengabaikan hubungan ini dan aspek budaya menjadi kosong dalam
studi komunikasi. Sebaliknya, studi-studi tentang komunikasi lintas budaya,
menguji pengaruh budaya terhadap komunikasi. Kebanyakan analisis tentang
komunikasi lintas budaya membandingkan dan mempertentangkan pola-pola komunikasi
dari berbagai macam budaya.
Bagi
orang yang melihat budaya sebagai hal yang adaptif, mereka memiliki
kecenderungan untuk melihat budaya sebagai hal yang menyatukan orang-orang
untuk sistem ekologi dimana mereka hidup. Harris (1968), misalkan, berpendapat
bahwa budaya menurun kepada pola prilaku yang diasosiasikan dengan kelompok
orang tertentu, yaitu untuk kebiasaan atau untuk prinsip hidup seseorang. Perkembangan
teknologi komunikasi kini sudah semakin pesat, dan kemajuan teknologi secara
sadar ataupun tidak sadar telah banyak mengubah pola kehidupan masyarakat.
sesuai dengan asumsi dasar dari teori technology deternimism bahwa pola
kehidupan masyarakat manusia khususnya aspek interaksi sosial diantara mereka
ditentukan oleh perkembangan dan jenis teknologi yang dikuasai masyarakat yang
bersangkutan.
Seperti
yang telah diramalkan McLuhan juga pada saat awal masuknya dunia pertelevisian
di Amerika, yaitu McLuhan menyatakan bahwa nantinya dunia akan menjadi satu
“kampung global”, dimana produk budaya akan sama dimana saja. Kini hal yang
pernah diramalkan McLuhan tersebut menjadi kenyataan. Kampung global yang
dimaksud McLuhan diatas adalah adanya penyamaan budaya melalui media massa.
Seperti kita ketahui dengan adanya TV kabel ataupun TV streaming melalui
internet yang bisa diakses oleh semua orang diseleruh dunia ini dapat
mempermudah orang dibelahan manapun untuk mengetahui apa yang sedang menjadi
topik pembicaraan utama dibelahan dunia yang lain. Dari situ juga tidak menutup
kemungkinan akan adanya imitasi kebudayaan oleh seeorang saat menonton acara tv
yang bukan disiarkan dari budayanya. Salah satu contohnya dengan adanya
tayangan K-pop, dari mulai drama ataupun group musiknya yang kini sedang naik
daun seperti boyband dan girlband ini membuat masyarakat yang menonton acara
tersebut meskipun bukan orang Korea tapi akhirnya mereka mulai mengikuti gaya
atau style ala-ala Korea atau yang kini sering disebut sebagai fenomena Korean
wave dan hal itupun terjadi di Indonesia. Bisa kita lihat sekarang dengan
menjamurnya jumlah boyband dan girlband yang ada di Indonesia yang mengadopsi
style ala Korea. Dari contoh ini kita bisa melihat meski berbeda tempat tetapi
dengan adanya media massa membuat ada beberapa penyamaan budaya.
Tiga
dekade setelah McLuhan menyatakan ramalannya, Manuel Castells memberikan
pendapat yang berbeda, menurutnya: “bukan satu kampung global yang seragam,
melainkan masyarakat dalam jaringan global yang saling terhubung, the network
society”.Teknologi jaringan (network technology) makin berkembang di penghujung
dekade 1990-an dengan perangkat lunak yang memungkinkan komunikasi antara komputer
dengan telepon genggam. Lagi-lagi perubahan teknologi ini juga mempengaruhi
pola hidup atau cara hidup manusia sesuai dengan yang dijelaskan teori
technologi determinism sebelumnya. Saat ini semua informasi yang ada dari
belahan dunia manapun dapat dengan mudah tersebar ke seluruh penjuru dunia
dengan adanya network technology. Era digital yang menghubungkan manusia dengan
sistem internet ini membuat dunia sempit, karena dengan mudah dan cepatnya
suatu informasi tersebar melalui internet. Contohnya media sosial twitter dan
facebook yang selalu meng-update segala informasi dalam hitungan menit ini
membuat masyarakat akhirnya mulai ketergantungan untuk selalu mengecek account
twitter dan facebooknya agar tetap up to date dalam mendapatkan informasi.
Tidak
dapat kita pungkiri perubahan teknologi komunikasi ini memiliki beberapa dampak
terhadap kehidupan masyarakat. Dilihat dari sudut pandang Budaya, perubahan ini
memiliki beberapa dampak positif dan juga negatif. Dampak positif dari
perkembangan teknologi ini adalah dengan mudahnya penyebaran informasi dari
sini kita bisa belajar hal-hal positif dari budaya lain misalnya saja kebiasaan
jam karet yang sering dilakukan orang Indonesia, dengan perkembangan teknologi
komunikasi yang begitu pesat ini kita dapat belajar dari negara-negara maju
tentang bagaimana mereka menerapkan etos kerja yang tinggi dan displin yang
nantinya dapat perdampak memajukan bangsa kita sendiri.
Selain
dampak positif, perkembangan teknologi komunikasi juga memiliki dampak negatif
dari sudut pandang budaya. Dampak negatif itu adalah adanya penurunan rasa
cinta terhadap budaya sendiri, misalnya saja banyak masyarakat Indonesia
sekarang yang lebih bangga berbicara menggunakan bahasa asing ketimbang
menggunakan bahasa Indonesia yang sebenarnya adalah salah satu identitas
bangsa. Tak sedikit juga kalangan remaja yang lebih senang belajar budaya asing
seperti tarian-tarian break dance, suffle dance, dan jenis tarian asing lainnya
dari pada tarian tradisional seperti jaipong dan lain - lain. Tidak hanya itu
saja, dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi ini apabila digunakan
dengan tidak bijak juga akan mengakibatkan penurunan moral, karena seperti kita
ketahui budaya timur sangat mengedepankan sopan santun dan tata krama, tetapi
tidak seperti bangsa barat yang lebih mengutamakan kebebasan, hal itu membuat
meningkatnya angka kehamilan yang dilakukan diluar pernikahan dan juga dengan
gaya berpakaian yang kebarat-baratan dan terkesan kurang sopan untuk bangsa timur.
Pengaruh
perubahan itu juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Dampak postif
dari perkembangan teknologi komunikasi ini adalah kemudahan kita dalam
berkomunikasi dengan kerabat yang jaraknya sangat jauh sekalipun. Dengan adanya
network technology membuat kita dapat mengakrabkan diri kembali dengan
teman-teman lama, dan juga sanak saudara lainnya. Yang biasa dikenal dengan
istilah mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat. Dengan adanya kemudahan
ini tak perlu menunggu waktu yang lama untuk mengetahui kabar atau kejadian apa
saja yang sedang dialami oleh saudara atau teman kita yang jauh seperti dahulu,
karena harus menggunakan surat yang memerlukan waktu yang lama dalam proses
pengirimannya. Tapi kini dengan menggunakan aplikasi chat, email, telephone,
dan media sosial kita dapat saling bertukar informasi dalam hitungan detik.
Selain itu dampak positif lainnya adalah masyarakat akan lebih mudah untuk
menyebarkan kebaikan antar umat manusia, misalnya saja ada sebuah organisasi
atau orang tertentu yang mengadakan penggalangan dana untuk biaya operasi
seseorang yang kurang mampu melalui internet, melalui media ini seseorang atau
organisasi tersebut akan dengan mudah menyebarkan informasinya yang nantinya
juga akan mempermudah untuk melakukan pengumpulan donasi kepada orang yang
membutuhkan tersebut. Seperti kita ketahui sekarang jaringan internet sudah
begitu luas bahkan tidak hanya di daerah perkotaan saja tetapi juga di
pedesaan.
Meskipun
perubahan teknologi komunikasi ini membawa dampak positif kepada masyarakat
dalam hal kehidupan sosial, hal ini juga menimbulkan dampak negatif. Dampak
negatif dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi ini adalah semakin
menurunnya kepekaan masyarakat terhadap orang-orang yang ada disekitarnya. Tak
jarang kita temui sekumpulan orang yang ada di sebuah restaurant berada di meja
yang sama tetapi tidak saling berbincang, mereka malah sibuk dengan smartphonenya
masing-masing untuk bercengkrama dengan seseorang yang jaraknya lebih jauh
dibanding teman atau keluarganya yang sedang berada di dekatnya istilah dari
fenomena ini biasanya disebut dengan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang
dekat. Bisa dibilang generasi muda saat ini adalah generasi menunduk, seperti
salah satu ungkapan yang ada di film Republik Twitter, karena setiap orang
lebih asik berautis ria dengan smartphonenya dan sibuk mengurusi orang-orang
yang maya dibandingkan dengan orang-orang yang benar-benar sedang berada di
sekitar mereka.
Hal
ini selain menimbulkan dampak buruk dalam berinteraksi interpersonal secara
langsung juga merusak psikologis seseorang tersebut, lama kelamaan seseorang
akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang
disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan
dampak yang sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan sangat
individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi yang
dilakukan di dunia nyata.
Oleh
karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi
komunikasi yang ada saat ini. Tidak perlu terlalu takut juga akan
dampak-dampak negatif yang akan ditimbulkan, karena banyak juga manfaat-manfaat
yang dapat kita petik dari perkembangan teknologi komunikasi ini yang dapat
membantu mempermudah kita dalam menjalani aktivitas. Mungkin disini peran
pemerintah sangatlah penting, sebagai lembaga yang dapat membuat peraturan yang
bertujuan untuk kebaikan masyarakatnya. Selain itu peran orang tua dalam
menanamkan pendidikan agama pada anak-anaknya juga termasuk hal yang penting
untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma mana yang baik dan tidak baik,
agar pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri lebih tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar